... Seperti Apa, Sih, Sebenarnya Bentuk Vagina yang Sehat dan Normal? ~ Pendidikan Dan Ilmu Pengetahuan
Jam Digital

0

59

30

Kamis, 07 April 2022

 

Seperti Apa, Sih, Sebenarnya Bentuk Vagina yang Sehat dan Normal?






Faktanya, bentuk dan ukuran vagina setiap wanita berbeda-beda. Tidak ada dua vagina yang bentuk dan ukurannya sama persis. Namun, Anda mungkin pernah sekadar penasaran mengenai bentuk vagina yang normal dan sehat. Lalu, bagaimana caranya mengetahui kalau vagina Anda sehat atau tidak? Bila Anda malu bertanya, baca terus ulasannya berikut ini.

Pentingnya melakukan pemeriksaan vagina sendiri

Pemeriksaan vagina mandiri adalah salah satu cara yang bisa dilakukan seorang wanita untuk melihat vagina dan vulva yang dimilikinya. Dengan cara ini, Anda bisa memahami tubuh Anda sendiri dan masalah yang mungkin tengah terjadi. Waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaaan vagina sendiri adalah tepat di tengah-tengah dua siklus mentsruasi.

Pertama-tama, siapkan sebuah senter kecil atau Anda harus berada di ruangan yang pencahayaannya baik dan cukup. Anda juga memerlukan cermin genggam dan spekulum. Bila tidak punya spekulum, Anda bisa membuka tangan sendiri untuk nantinya membantu membuka lubang vagina. 

Sebelum melakukan pemeriksaan, jangan oleskan krim vagina karena ini bisa membuat Anda sulit melakukan pemeriksaan vagina. Cucilah kedua tangan Anda terlebih dahulu sebelum memulai.

Bila sudah, segera copot celana dan duduk di kursi. Sangga punggung Anda dengan bantal supaya lebih nyaman. Setelah itu, tekuk lutut Anda sehingga kedua telapak kaki berada di samping bokong. Anda bisa bersender ke belakang dan melebarkan kedua lutut atau mengangkang sampai daerah miss V terlihat dengan jelas.

Arahkan cermin ke bagian vagina dan sesuaikan sampai Anda bisa melihat vagina sendiri. Pastikan Anda bisa melihat ke arah dalam dengan bantuan cahaya senter yang Anda genggam.

Bagaimana bentuk vagina yang normal dan sehat?






Setelah posisi kaca dan pencahayaan sudah mampu membuat Anda lebih jelas melihat ke vagina, sekarang Anda siap untuk memperhatikan bentuk setiap bagian vagina Anda. Berikut bentuk vagina yang normal dan sehat dari setiap bagiannya:

1. Vulva

Vulva adalag organ bagian luar yang bisa dilihat dengan mata. Organ ini terdiri dari punuk kemaluan, bibir luar, bibir dalam, klitoris, dan bukaan eksternal dari uretra dan vagina. Dinding vulva yang normal adalah berwarna kemerahan atau merah muda cerah dan kecoklatan serta memiliki lipatan dan kerutan. Kerutan dan lipatan ini menandakan bahwa ia elastis.

Vulva dikatakan tidak normal apabila vulva vulva terasa nyeri saat Anda melakukan ini. Bisa juga ditandai dengan adanya benjolan aneh seperti kutil vagina. Kutil vagina ini sendiri biasanya disebabkan oleh virus yang ditularkan akibat hubungan seksual.

2. Labia

Labia adalah kelopak penutup yang terbelah dua di mons pubis atau punuk kemaluan. Bagian ini biasa disebut dengan bibir vagina.

Kebanyakan wanita menganggap bahwa labia yang normal memiliki panjang dan ukuran tertentu. Faktanya, hal tersebut hanya mitos belaka.

Pada kebanyakan wanita, bentuk labia memang memanjang dan menonjol keluar dari labia majora dan ini merupakan hal yang normal. Ada juga wanita yang memiliki labia tebal atau tipis, dan ini juga termasuk hal yang normal. Tidak ada patokan ukuran atau bentuk labia yang normal atau tidak normal.

Warna labia biasanya menyerupai warna kulit tubuh, tapi bisa jadi sedikit lebih terang atau gelap. Labia yang tidak normal adalah ketika ada bercak putih yang merupaan tanda lichen sclerosus. Kondisi ini umumnya ditemukan pada wanita menopause dan merupakan tanda masalah kesehatan.


3. Klitoris

DI ujung labia minora bagian atas, Anda bisa menemukan klitoris. Sebagian besar klitoris ini ada di tubuh wanita dan yang tampak hanya sekitar 0,5 cm saja.

Menurut anggapan banyak orang, klitoris adalah tombol lunak berwarna merah muda yang menjadi titik rangsangan pada wanita.Padahal, sebenarnya itu tidak benar. 

Klitoris pada beberapa wanita memiliki lipatan kulit yang mengendur dan ada juga yang tidak. Namun ini masih dalam tahap normal.

Klitoris yang tidak normala adalah apabila area ini terasa nyeri saat Anda melakukan pemeriksaan vagina sendiri. Hal tersebut bisa dikarenakan oleh overstimulasi saat seks atau masturbasi. Selain itu, sensasi gatal berlebihan di bagian ini juga hal yang tak normal.

4. Cairan vagina

Cairan vagina sering dianggap banyak orang sebagai keputihan dan itu tak normal. Padahal, sebenarnya cairan vagina adalah mekanisme pembersihkan otomatis dari vagina yang sehat.

Cairan vagina atau keputihan yang normal memiliki warna terang atau transparan dan teksturnya cair, kental, dan agak lengket. Cairan ini teksturnya seperti pasta dan tidak berbau busuk atau tidak mengandung darah. Cairan yang normal juga tak disertai rasa gatal saat keluar.

Sedangkan yang harus Anda waspadai adalah ketika cairan vagina menggumpal, berwarna kuning, abu-abu bahkan kehijauan, dan baunya busuk. Hal ini biasanya menandakan adanya infeksi menular seksual.

5. Vagina

Vagina adalah sebuah bukaan kecil di bawah uretra dan klitoris. Meski hanya terlihat sedikit, namun bila Anda memasukkan jari ke dalamnya, akan terasa ada semacam lekukan. Kondisi ini adalah hal normal yang membantu vagina melebarkan diri saat berhubungan seks.

Di dalam vagina, terdapat leher rahim yang berbentuk seperti donat kecil dengan lubang yang sangat kecil di tengahnya. Leher rahim ini mungkin memiliki benjolan berisi cairan, namun tak perlu khawatir karena sebenarnya itu wajar.

Dinding vagina yang sehat memiliki kondisi yang bervariasi. Ada yang kering, tapi ada juga wanita yang memiliki dinding vagina yang cenderung basah. Hal ini tergantung keadaan, misalnya sedang hamil, menyusui atau menopause. 

Vagina yang tidak normal akan terasa nyeri. Namun memang, seks yang teratur juga akan membuat Anda merasakan sakit di vagina. Bila Anda mengalaminya, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan penyebabnya.

Nah, sekarang Anda sudah tahu bentuk vagina yang normal dan sehat. Anda pun bisa melakukan pemeriksaan vagina sendiri untuk mengetahuinya secara langsung. Namun, meski bisa dilakukan sendiri, bukan berarti Anda tak perlu menjalani pemeriksaan panggul rutin oleh ginekolog, ya!










Related Posts:

  • PENYAKIT DIARE PADA BALITAPENYAKIT DIARE PADA BALITASeorang bayi sampai dengan usia balita rentan terhadap diare. Di Indonesia kasus kematian pada anak dikarenakan diare masih terbilang cukup tinggi, sehingga ada baiknya bila para ibu lebih berhati-ha… Read More
  • Infeksi Usus: Penyebab, Gejala, Pengobatan Infeksi Usus: Penyebab, Gejala, PengobatanJika Anda merasa mual, mencret, badan demam atau panas, jangan-jangan itu merupakan tanda-tanda dan gejala infeksi usus. Penyakit ini bisa menjadi serius tergantung pada mi… Read More
  • Hukum seputar bayi tabung! Pada konferensi ke-3 Majelis Majma’ Al Fiqh Al Islami di kota Amman, Yordania yang dilaksanakan dari tanggal 8-13 Shofar 1407H bertepatan dengan 11-16 Oktober 1986, setelah mengadakan penilitian ilmiah dan mendengar pen… Read More
  • Bagaimana Asupan Gizi bagi Ibu Hamil dan Menyusui Selama Berpuasa di Bulan Ramadhan? Ibu hamil dalam menghadapi puasa di bulan Ramadhan selama 29 atau 30 hari memiliki dua keadaan, yakni:Pertama: Dirinya kuat dan giat, tidak sulit baginya berpuasa dan tidak berpengaruh bagi janinnya. Wanita seperti ini … Read More
  • Infeksi Saluran Kemih: Penyebab, Gejala, dan Obat Infeksi Saluran Kemih: Penyebab, Gejala, dan ObatInfeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan jenis infeksi terbanyak kedua yang terjadi pada tubuh manusia, seseorang yang mengalami ISK ini akan mengalami gejala… Read More

0 comments:

Posting Komentar

Pages

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts