... Pendidikan Dan Ilmu Pengetahuan
Jam Digital

Kamis, 28 April 2022

 

Di antara sunnah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang mulai luntur di tengah kaum muslimin sekarang terkait ibadah shalat adalah menghadap sutrah ketika shalat. Padahal banyak sekali hadits-hadits yang memerintahkan dan menyebutkan tentang amalan ini. Juga telah banyak dijelaskan oleh para ulama dalam kitab-kitab mereka.

Mudah-mudahan tulisan yang singkat ini dapat memberikan sedikit penjelasan kepada umat mengenai masalah sutrah dalam shalat. Semoga upaya yang sedikit ini menjadi salah satu andil dalam menghidupkan dan melestarikan sunnah Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang akan menambahkan cinta kita kepada Allah dan Rasul-Nya.

Silakan download dan sebarkan.

[Download]                         [Download]






Rabu, 27 April 2022


 Alhamdulillah dengan rasa syukur ke hadlirat Allah swt yang dengan rahmat dan inayahNya, Buku RISALAH TUNTUNAN SHALAT LENGKAP ini telah selesai kami susun untuk dapat disebar luaskan di kalangan masyarakat umat Islam. Buku ini kami susun dengan maksud untuk dapat dijadikan podoman tambahan bagi para Guru Agama Honorair dan para Penyuluh Agama dalam lingkungan Bidang Penerangan Agama, khususnya di Jawa Tengah, semoga dapat dijadikan bahan dalam usaha meningkatkan para Jama'ah peserta pengajian pengajian yaag diselenggarakan oleh mereka. 

Isi buku ini lengkap mencakup syarat rukun shalat, sehingga kiranya memudahkan bagaimana cara mereka melaksanakan shalat itu yang merupakan ibadat pokok kita kepada Allah swt.









 



Islam agama yang sempurna, yang membawa kemaslahatan bagi seluruh manusia dan mencegah segala keburukan bagi mereka. Tidak ada perintah dalam Islam, kecuali itu pasti manfaat bagi manusia. Dan tidak ada larangan dalam Islam, kecuali itu akan merugikan jika dilakukan manusia. Oleh karena itu, syariat Islam juga membimbing manusia untuk mengambil semua sarana kepada kebaikan dan menutup semua sarana kepada keburukan.

Diantara sarana kepada keburukan adalah menggambar makhluk bernyawa. Oleh karena itulah Islam melarang menggambar makhluk bernyawa apapun alasannya. Karena gambar makhluk bernyawa merupakan sarana kepada banyak sekali keburukan. Mari kita simak penjelasannya lebih lanjut dalam tulisan ringkas ini.

[Download]   [Download2]

 

Proses kelahiran adalah kondisi yang amat berat bagi ibu. Saat itu ibu yang akan melahirkan menghadapi nyeri yang amat sangat, tanpa tahu kapan nyeri berakhir, disertai kekhawatiran atas keselamatan anak dan dirinya. Sungguh amat berat.

Namun di balik gentingnya kondisi tersebut, Allah Ta’ala siapkan hadiah yang amat indah. Banyak tinjauan medis menunjukkan keuntungan bagi ibu dan anak dibalik nyeri saat melahirkan. Selain itu, masa-masa genting tersebut adalah salah satu waktu mustajabnya doa.
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
“Atau siapakah yang mengabulkan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai penghuni bumi yang menggantikan makhluk sebelumnya? Adakah sesembahan yang haq selain Allah? Amat sedikit kalian mengambil pelajaran.” (QS. An-Naml ayat 62).
Maka hendaknya ibu memohon kepada Allah Ta’ala kemudahan dalam proses persalinan. Di antara caranya ialah  dengan membaca beberapa wirid yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, misalnya:

اَللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً، وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

“Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Sedang yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya.”
(HR. Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya no. 2427 (Mawaarid), Ibnus Sunni no. 351. Al-Hafizh berkata: Hadits di atas sahih, dan dinyatakan shahih pula oleh Abdul Qadir Al-Arnauth dalam Takhrij Al-Adzkar oleh Imam An-Nawawi, h. 106)
Ada pula dzikir yang lebih pendek

اَللَّهُ اللَّهُ رَبِّي، لاَ أُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا

(Allaahu, Allaahu Rabbii Laa usyriku bihii syai-aa)
Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah dan lainnya dari Asma binti ‘Umais Radhiyallahu ‘anha dia berkata, “Rasulullah bersabda kepadaku, “Maukah engkau aku ajarkan beberapa kalimat yang bisa engkau ucapkan saat ditimpa kesusahan dan kesempitan? –atau saat berada dalam kesusahan dan kesempitan:  “Allah.. Allah adalah Rabbku, aku tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” (H.R Abu Dawud, shahih)
Selain doa-doa khusus tersebut, saat menghadapi sakit dan gentingnya proses kelahiran, ibu beserta keluarga hendaklah memohon segala kebaikan dunia maupun akhirat. Termasuk memohon ampunan atas dosa-dosa, memohon keshalihan keturunan, keberkahan rizki, kesehatan, serta taufik dan hidayah untuk istiqomah beribadah kepada Allah Ta’ala.




 Pada konferensi ke-3 Majelis Majma’ Al Fiqh Al Islami di kota Amman, Yordania yang dilaksanakan dari tanggal 8-13 Shofar 1407H bertepatan dengan 11-16 Oktober 1986, setelah mengadakan penilitian ilmiah dan mendengar penjelasan dari para pakar dan dokter di bidangnya menetapkan:

7 cara inseminasi buatan yang dikenal masa ini.

5 diantaranya cara yang diharamkan dan 2 cara yang dibolehkan dalam kondisi sangat terpaksa.

💬 5 cara yang diharamkan syari’at menurut tinjauan Al Majma’ :

1. Pembuahan (fertilisasi) yg terjadi ditabung khusus antara sel sperma dari suami dan ovum (sel telur) dari wanita lain (bukan istrinya) lalu zigot tersebut dimasukkan kedalam rahim istrinya.

2. Pembuahan (fertilisasi) yang terjadi ditabung khusus antara sel sperma laki-laki lain (bukan suaminya) dengan ovum dari istrinya lalu zigot tersebut ditanamkan didalam rahim istrinya.

3. Pembuahan (fertilisasi) yang terjadi di luar(ditabung khusus) dari 2 benih (sel sperma dan ovum) pasangan suami-istri lalu zigot dimasukkan kedalam rahim wanita lain (selain istrinya).

4. Pembuahan (fertilisasi) dari 2 benih yang bukan suami-istri (sel sperma dari laki-laki lain dan ovum dari wanita lain) di tabung khusus lalu zigot dimasukkan ke dalam rahim istrinya.

5. Pembuahan (fertilisasi) yang terjadi ditabung khusus antara 2 benih (sel sperma dan ovum yang diambil dari) pasangan suami-istri lalu zigot ditanamkan di dalam rahim istrinya yg lain.

1. Pembuahan (fertilisasi) antara sel sperma dengan ovum dari pasangan suami-istri yang terjadi di luar rahim istrinya (di dalam tabung khusus) lalu zigot dimasukkan kedalam rahim istrinya.

2. Pengambilan sel sperma dari suami (setelah melalui proses pencucian sperma untuk memilih sperma yang sehat) lalu sel sperma yang sehat disuntikan pada tempat yang sesuai dalam rahim sang istri sehingga proses ikhshob (fertilisasi) terjadi di dalam rahim.

💬 2 cara yang dibolehkan dalam kondisi dhorurot menurut pandangan Al Majma’:

1. Pembuahan (fertilisasi) antara sel sperma dengan ovum dari pasangan suami-istri yang terjadi di luar rahim istrinya (di dalam tabung khusus) lalu zigot dimasukkan kedalam rahim istrinya.

2. Pengambilan sel sperma dari suami (setelah melalui proses pencucian sperma untuk memilih sperma yang sehat) lalu sel sperma yang sehat disuntikan pada tempat yang sesuai dalam rahim sang istri sehingga proses ikhshob (fertilisasi) terjadi di dalam rahim.

Sumber:
Dilansir dengan penyesuaian dari kitab Fiqh An-Nawaazil li syaikh Muhammad Al Jizaaniy.

 

Ibu hamil dalam menghadapi puasa di bulan Ramadhan selama 29 atau 30 hari memiliki dua keadaan, yakni:

Pertama: Dirinya kuat dan giat, tidak sulit baginya berpuasa dan tidak berpengaruh bagi janinnya. Wanita seperti ini wajib berpuasa, karena tidak ada uzur bagi wanita tersebut untuk meninggalkan puasa.

Kedua: Wanita tersebut tidak kuasa berpuasa, karena hamilnya berat, atau fisiknya lemah atau sebab lain. Dalam kondisi seperti ini, hendaknya dia berbuka. Apalagi jika berbahaya bagi janinnya, ketika itu dia bahkan wajib berbuka. (1)

Ibu menyusui pun tidak terlepas dari dua keadaan tersebut dan dua keadaan tersebut dapat dipastikan terlebih dahulu dengan memeriksakan ibu hamil kepada bidan, dokter umum atau dokter spesialis kandungan.

Bagi ibu hamil atu ibu menyusui dalam keadaan pertama, perlu mengetahui tentang bagaimana asupan gizi yang harus dikonsumsi setelah matahari terbenam (berbuka) hingga matahari terbit (sahur).

Berikut gambarannya:

  1. Tentukan umur kehamilan trimester ibu hamil dan umur bayi yang disusui

Trimester 1 : Minggu 1 – 12

Trimester 2 : Minggu 13-28

Trimester 3 : Minggu 29 – 40

  1. Tentukan jumlah  zat gizi yang dibutuhkan minimal dalam sehari (2)
Zat GiziSatuanIbu Hamiltrimester 1Ibu Hamiltrimester 2Ibu Hamiltrimester 3Ibu menyusui

6 bulan pertama

Ibu menyusui

6 bulan kedua

Energi*Kalori2330 – 24302450 – 25502450 – 25502480 – 25802550 – 2650
ProteinGram76-7776-7776-7776-7776-77
LemakGram66-8170-8570-8571-8673-88
KarbohidratGram334 – 348349 – 363349 – 363354 – 368364 – 378
SeratGram33 – 3534 -3634 -3635 – 3736 -38
AirLiter2,62,62,63,12,95
Vitamin Amcg800800850850850
Vitamin Dmcg1515151515
Vitamin Emg1515151919
Vitamin Kmcg5555555555
Vitamin B1mg1,41,41,41,41,4
Vitamin B2mg1,6 -1,71,6 -1,71,6 -1,71,7-1,81,7-1,8
Vitamin B3mg1616161515
Vitamin B5mg66677
Vitamin B6mg1,71,71,71,81,8
Vitamin B12mcg2,62,62,62,82,8
Asam folatmcg600600600500500
Biotinmcg3030303535
Kolinmcg676767117117
Vitamin Cmg858585100100
Kalsiummg120 -130120 -130120 -130120 -130120 -130
Fosformg700700700700700
Magnesiummg350 – 360350 – 360350 – 360310 – 320310 – 320
Natriummg150150150150150
Kaliummg470470470510510
Manganmg2222,62,6
Tembagamcg10001000100013001300
Kromiummcg3030304545
Zat besimg2635273234
Yodiummcg220220220160160
Sengmg1214111515
Seleniummcg3535354040
Fluormg22222

  1. Tentukan menu makanan

Pemilihan menu makanan disesuaikan dengan jumlah minimal dari zat-zat gizi diatas dan dapat diambil dari berbagai macam sumber zat gizi. Misal, karbohidrat dapat bersumber dari nasi, roti, kentang, jagung.

Utamakan memilih menu makanan dan minuman yang menjadi Sunnah Rasulullaah shallallahu álaihi wa sallam seperti kurma, roti gandum, buah tin, mentimun, delima, anggur, buah zaitun, daging kambing, susu kambing, madu, air zamzam, dan lainnya.

Untuk memudahkan perhitungan zat gizi, ibu hamil dapat menggunakan timbangan kecil (biasanya digital) yang berskala miligram.

Jika ibu hamil ingin memilih menu dari makanan/minuman   kemasan, maka perhatikan daftar kandungan zat gizi di kemasan makanan/minuman tersebut.

Perlu juga dibedakan antara menu makanan berbuka dan menu makanan sahur sebagaimana Rasulullaah shallallahu álaihi wa sallam dan para sahabat Radhiallahu ánhum lakukan. Hal ini untuk mempermudah ibu hamil atau ibu menyusui dalam memenuhi kebutuhan zat gizinya.

Jangan pula memilih sumber zat gizi yang memiliki efek yang kurang baik seperti cabai yang pedas.

Mudah-mudahan informasi singkat ini dapat bermanfaat bagi kaum muslimin.

Pages

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts